Text
Menghilang, menemukan diri sejati
“Hanyut, lebur, dan asyik-masyuk. Itulah yang saya alami saat membaca buku Menghilang, Menemukan Diri Sejati karya Dr. Fahruddin Faiz. Buku ini tidak hanya menyuguhkan pemikiran para filsuf atau pandangan filsafat tentang kehidupan, tetapi juga menuntun pembaca berfilsafat. Pembaca diajak untuk berefleksi mengenai diri dan kedirian dalam proses ‘menjadi’ manusia, serta ‘memaknai’ hidupnya. Saya yakin, buku ini akan diminati khalayak luas karena pembahasannya terkait erat dengan keseharian. Ditambah lagi, Dr. Faiz berhasil mengemas hidangan filsafat dengan gurih dan renyah, membuat buku ini sangat layak disantap oleh siapa pun yang ingin menyelami dirinya. Selamat membaca, selamat mengada!”
--Wa Ode Zainab Zilullah Toresano, Ph.D. Candidate, Co-Founder Zona Nalar
***
Apa tujuan hidup kita? Apa makna keberadaan kita? Barangkali itulah pertanyaan lestari yang mengekor hidup manusia. Dan sering kali, realitas hidup, kesibukan mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, justru membuat kita menjauh dari menemukan jawaban pertanyaan itu—menjauh dari makna hidup, membuat hidup kian terasa hampa.
Lantas, bagaimana mencegah kehilangan makna diri dan hidup kita itu? Menjauh dari keramaian, mengasingkan diri, meninggalkan hal-hal duniawi? Sedangkan peran utama dan pertama-tama yang diberikan Sang Pencipta kepada kita adalah sebagai khalifah, wakil-Nya?
Menghilang, Menemukan Diri Sejati, mengajak pembaca menjelajahi dan memahami diri dari berbagai perspektif, demi mendapatkan dan menghidupkan makna-makna yang menjadi kompas kita menjalani hidup. “Menghilang” bukan berarti menceraikan dunia, melainkan justru melebur, terlibat penuh ke dalam berbagai persoalannya. “Menghilang” berarti mengesampingkan ego dan kepentingan diri—menyadari sepenuhnya misi penciptaan yang diembankan kepada setiap manusia, yaitu menjadi rahmat bagi semesta.
UC0124 | 297.71 FAH m | UMMI Corner - SMA Negeri 4 Kota Sukabumi (Golongan 200) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain